Jumat, 23 Desember 2011

pertanyaan oportunis



.:. Kebahagiaan itu sederhana, bebaskan dirimu dari kebencian, buang jauh pikiran gundah, hiduplah apa adanya tanpa memaksakan berlebihan, ingatlah kedua orang tua dan saudara, teman yang menyayangimu dan percayalah Tuhan itu slalu mendengar doa dari kamu

itu kata seorang guru kepadaku, aku benci dengan hidupku sekarang, aku tak punya apa" yg bisa aku bangga kan, sekolah aku tlah gagal bercinta aku pun gagal, aku ingin k'negeri baru, menjumpai rerupa hal" unik yang belum pernah aku kenal sejak aku bernafas d'tanah tuhan, tapi dengan apa ?? bekal ?? apa ?? itu pedal rem yang selalu menghambat roda impianku terhenti sontak, seakan kurva kehidupanku tak terekstrapolasi sedikitpun, tetap berdiam d'sumbu absis, banyak euforia yang sebenar'y masih bisa aku rasakan sekarang, tapi jujur aku tak bisa menikmati sebuah keindahan, hidupku datar, tak ada letupan" kecil yang terjadi karena reaksi dari benturan" atom tak sejenis, aku ingin menangis , tapi aku takut Tuhan terlalu MARAH denan aku, jika aku menangis mungkin sia" bermililiter" air mata yang jatuh karena sebuah kecerebohon, karena sebuah ideologi yang salah, karena sebuah teorema yang tak berkonsep, karena sebuah orientasi, apakah aku harus menyesal hari ini dan hari" berikut'y ? apakah aku akan terus menjadi sosok 2 manusia dalam sebuah kesempatan yang sama ? apakah aku akan melewatkan arti sebuah penciptaan dengan kegalauan panjang ini ? apakah aku bisa seperti mereka ? apakah aku harus baku hujatan dengan kenyataan ? dan pertanyaan terakhir .APAKAH AKU BISA MENGHIRUP AROMA SURGA ???
mengingatkan aku dengan sebuah lirik lagu capell
::  tuhan sentuh hati ku, ubah hidupku menjadi yang baharu bagai emas yang murni , Kau membentuk bejana hatiku, tuhan ajari ku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi bagai Air mengalir yang tiada pernah berhenti ::

sekarang, aku d'paksa untuk melompati garis kehidupan, dari menggantungkan diri jadi mandiri, bagai ulat bulu yang harus menjadi seekor kupu-kupu yg sebelum'y harus jadi kepompong dulu, sebuah hukum metamorfosis,aku punya sayap kecil yang akan hapir tumbuh d'bagian" belikatku, tapi aku tak tau harus terbang kemana, karena aku yakin taman bunga mengharamkan kedatanganku, hutan rimba mengutuki aku, jadi kemana aku harus terbang ?? seandai'y BUNUH DIRI ITU TIDAK DOSA, MAKA AKU AKAN LEBIH MEMILIH MATI, tapi dimensi berkata lain. ia menyuguhkan sebuah konsekwensi untuk sebuah komitmen, aku pun d'paksa untuk paham dan mengerti tentang sebuah keniscayaan yang berhubungan linear dengan sebuah arti filosofis kehidupan yang dalam dan tak membebaskan gerak elemen dari kesatuan subsistem'y untuk tak menuruti aturan dari sebuah himpunan semesta yang telah d'kotak" oleh sang pencipta, dan sekarang aku akan belajar untuk itu, walau harus merangkak, aku akan berusaha melafalkan kembali ayat" yang aku sempat lupa, dan mulai lagi membahas sebuah kebutuhan, Tuhan akan memberi apa yang kita BUTUH, bukan apa yang kita Mau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar